Komisi IV DPR RI baru saja melaksanakan kunjungan kerja ke Kawasan Mangrove Taman Hutan Raya (Tahura) Ngurah Rai, Bali. Tujuan dari kunjungan ini adalah untuk mengawasi proses pembibitan dan penanaman mangrove, serta mengevaluasi efektivitas distribusi bibit mangrove ke daerah lain guna pelestarian dan pengembangan ekosistem mangrove di Indonesia. Ketua Komisi IV DPR RI, Siti Hediati Soeharto, menyampaikan bahwa pembibitan di kawasan Tahura Ngurah Rai telah menghasilkan hasil positif dengan mampu memproduksi dua juta bibit mangrove setiap tahun yang didistribusikan tidak hanya di Bali namun juga ke daerah lain seperti Jawa Timur dan Nusa Tenggara Barat (NTB).
Selain pembibitan, kawasan Tahura Ngurah Rai juga berperan dalam menghasilkan produk-produk UMKM berbasis mangrove seperti keripik stik, sabun, sampo, dan wine. Produk-produk ini tidak hanya memberikan nilai tambah bagi masyarakat setempat namun juga turut berkontribusi pada perekonomian lokal. Komisi IV DPR RI juga menegaskan pentingnya menjaga kelestarian ekosistem mangrove dari ancaman kerusakan akibat penggundulan hutan dan alih fungsi lahan, serta berkomitmen untuk mencegah perusakan mangrove oleh pihak yang tidak bertanggung jawab.
Mangrove memiliki peran penting dalam mitigasi perubahan iklim, pencegahan abrasi, dan mendukung keanekaragaman hayati. Indonesia sendiri memiliki sebaran ekosistem mangrove terluas di dunia, mencakup sekitar 20% dari total ekosistem mangrove global. Data terbaru menunjukkan bahwa luas mangrove eksisting di Indonesia mencapai 3,44 juta hektare, dengan tambahan 777 ribu hektare eks-habitat mangrove, termasuk tambak aktif maupun terbengkalai. Dengan potensi yang dimiliki, penting bagi Indonesia untuk terus meningkatkan upaya pelestarian ekosistem mangrove guna mendukung keberlanjutan lingkungan hidup.