Berita  

Iran Menolak Tuntutan AS terkait Nuklir: Ancaman Perang Dunia 3

Iran diperkirakan akan menolak proposal terbaru dari Amerika Serikat terkait penyelesaian sengketa nuklir yang telah berlangsung selama puluhan tahun. Seorang diplomat senior Iran menyebut tawaran tersebut sebagai “non-starter” karena dinilai tidak mengakomodasi kepentingan Iran dan tidak mencerminkan pelunakan sikap Washington terhadap isu pengayaan uranium. Proposal itu disampaikan melalui Menteri Luar Negeri Oman, Sayyid Badr Albusaidi, sebagai mediator pembicaraan antara Iran dan Amerika Serikat. Meski telah berlangsung lima putaran pembicaraan, sejumlah hambatan utama masih belum teratasi. Iran menolak permintaan AS untuk menghentikan program pengayaan uranium dan mengirimkan seluruh persediaan uranium yang telah diperkaya ke luar negeri. Diplomat Iran menyatakan bahwa posisi AS dalam proposal tersebut tidak berubah terkait pengayaan uranium di tanah Iran. Araqchi menyatakan bahwa Teheran akan memberikan tanggapan resmi dalam waktu dekat, namun menuntut pencabutan segera seluruh sanksi yang diberlakukan oleh AS yang berdampak besar terhadap ekonomi nasional yang berbasis minyak. Selama masa jabatan pertamanya pada 2018, Trump menarik AS keluar dari perjanjian nuklir 2015 dan kembali memberlakukan sanksi yang melumpuhkan ekonomi Iran. Teheran menganggap proposal AS sebagai upaya sepihak untuk memaksakan kesepakatan buruk melalui tuntutan berlebihan. Kebuntuan dalam negosiasi ini memperparah ketegangan di kawasan Timur Tengah. Pemerintah AS menekankan tujuannya untuk membatasi potensi Iran mengembangkan senjata nuklir yang dapat membahayakan keamanan sekutu, khususnya Israel. Iran bersikeras bahwa tujuan nuklir mereka adalah untuk keperluan energi dan penelitian medis, dan menyatakan bersedia menerima pembatasan tertentu dalam program pengayaan, asalkan disertai jaminan mutlak bahwa Washington tidak akan kembali mengingkari perjanjian seperti pada 2018.

Source link