Sektor pariwisata Amerika Serikat (AS) menghadapi tekanan serius karena turis asing semakin menghindar. Ketegangan perdagangan dan kebijakan imigrasi menjadi penyebab utama menurunnya minat wisatawan mancanegara dalam berkunjung ke AS. Kasus ini terlihat di kota Anacortes, negara bagian Washington, di mana pemilik restoran Adrift, Kaia Matheny, melaporkan penurunan omzet bisnis karena kurangnya turis dari Kanada. Data dari Tourism Economics menunjukkan penurunan signifikan dalam kedatangan wisatawan Kanada, dengan penurunan 14% melalui udara dan 32% melalui darat pada bulan Maret.
Penurunan ini diperkirakan akan berlanjut hingga musim panas 2025, dengan pemesanan tiket pesawat dari luar negeri menuju AS turun 10% secara keseluruhan. Dampak negatif juga dirasakan dari pasar wisatawan lain seperti Eropa Barat, Asia, dan Amerika Selatan. Hal ini berpotensi menimbulkan kerugian besar bagi AS, diperkirakan mencapai hingga US\$21 miliar, yang sangat merugikan bagi pelaku industri pariwisata.
Faktor-faktor seperti kebijakan tarif yang diberlakukan oleh Presiden AS, Donald Trump, peringatan perjalanan dari China dan Eropa, serta ketegangan geopolitik menjadi faktor lain yang memperburuk situasi. Dalam konteks ini, kebijakan imigrasi yang semakin ketat di AS juga mempengaruhi persepsi dan minat wisatawan untuk mengunjungi AS. Tren penurunan ini juga terlihat dalam bisnis kecil dan menengah terkait sektor pariwisata, mengalami penurunan laba yang signifikan.
Sektor pariwisata AS perlu mencari strategi untuk mengatasi penurunan minat wisatawan asing, baik melalui penyusunan kebijakan yang lebih ramah wisatawan maupun promosi pariwisata yang lebih agresif. Dalam menghadapi tantangan ini, penting bagi AS untuk dapat menarik kembali minat wisatawan asing melalui langkah-langkah yang tepat.
Boikot Turis Asing terhadap AS: Kado Pahit untuk Trump
