Dalam perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-17 Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Republik Indonesia, Ketua Bawaslu Luwu Timur, Pawennari, menyampaikan pernyataan yang menggugah para peserta forum. Menurutnya, keberhasilan demokrasi di luar lembaga tidak akan tercapai jika di dalam Bawaslu sendiri tidak menjunjung tinggi nilai-nilai demokrasi. Pawennari menekankan bahwa tantangan utama yang dihadapi Bawaslu saat ini adalah konsistensi internal.
Dalam kesempatan tersebut, Pawennari meminta seluruh jajaran Bawaslu untuk mempertahankan martabat lembaga sebagai penjaga utama dalam memantau proses demokrasi di Indonesia. Ia juga mengajak untuk merenungkan tema nasional HUT ke-17 Bawaslu RI, yaitu “Konsisten Mengawal Demokrasi”, sebagai bagian dari upaya untuk memperkuat lembaga tersebut.
Seiring dengan itu, Anggota KPU Luwu Timur, Yusril Hidayat, menegaskan bahwa kerjasama antara KPU dan Bawaslu bukan hanya koordinatif tetapi juga kolaboratif. Menurutnya, tanpa pengawasan yang kuat, legitimasi pemilu bisa terancam. Sementara itu, Zaenal Arifin, mantan Komisioner Bawaslu Lutim periode 2018-2023, juga memberikan pesan penting mengenai pentingnya menjaga prestasi lembaga dalam menangani pelanggaran pemilu melalui Sentra Gakkumdu.
Perayaan HUT Bawaslu tidak hanya sebagai acara seremonial, tetapi juga sebagai momen evaluasi bersama dengan semua pihak yang terlibat dalam proses pemilihan. Pawennari menutup acara dengan pesan bahwa demokrasi yang jujur dan adil hanya dapat terwujud jika pengawalnya juga jujur dan adil.
