Sejumlah pelajar di berbagai daerah di Papua menggelar aksi demonstrasi menolak program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang digagas Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka. Aksi ini berlangsung serentak di beberapa wilayah, seperti Jayawijaya, Yalimo, Jayapura, dan Nabire. Para pelajar dari jenjang SMP, SMA, dan SMK menyampaikan tuntutan agar program MBG diganti dengan program pendidikan gratis, dengan alasan bahwa pendidikan gratis lebih penting daripada program makan gratis yang dijanjikan pemerintah pusat.
Menjawab aksi demonstrasi tersebut, anggota DPR RI Fraksi Gerindra dari Daerah Pemilihan (Dapil) Papua, Yan Mandenas, menjelaskan bahwa program MBG dan pendidikan gratis memiliki sumber anggaran yang berbeda. Program MBG dibiayai oleh APBN sementara pendidikan gratis sudah dialokasikan dalam dana Otsus. Menurut Mandenas, alokasi dana Otsus untuk pendidikan di Papua harus minimal 30 persen dari total dana yang diberikan. Dengan adanya alokasi ini, bupati, wali kota, dan gubernur di Papua memiliki kewenangan yang lebih besar dalam menggunakan dana Otsus untuk pendidikan.
Mandenas menegaskan bahwa program MBG merupakan upaya pemerintah pusat dalam meningkatkan kualitas SDM di Papua. Ia berharap agar program MBG dan pendidikan gratis tidak dipertentangkan, dan mengajak masyarakat Papua untuk memantau penggunaan dana Otsus oleh para kepala daerah guna memastikan dana tersebut digunakan secara optimal untuk pendidikan dan kesehatan. Ia juga mengingatkan agar aksi demonstrasi tidak dimanfaatkan untuk kepentingan politik, serta menjaga agar pendidikan dan kesehatan tetap menjadi prioritas utama di Papua.