Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, menegaskan komitmennya untuk pengembangan infrastruktur transportasi massal nasional. Setelah meresmikan Stasiun Tanah Abang Baru di Jakarta, Prabowo menyatakan rencananya untuk memperbesar jaringan kereta api lintas pulau seperti Trans-Sumatra, Trans-Kalimantan, dan Trans-Sulawesi. Menurutnya, pembangunan kereta api ini akan turut menurunkan biaya logistik nasional dan meningkatkan daya saing ekonomi Indonesia.
Dalam menyukseskan proyek tersebut, Prabowo telah menyetujui tambahan 30 rangkaian kereta baru untuk wilayah Jabodetabek dengan harapan peningkatan kapasitas dan kenyamanan transportasi perkotaan. Dukungan penuh ditunjukkan terhadap rencana investasi sebesar Rp5 triliun yang diajukan PT KAI untuk pengadaan rangkaian baru tersebut. Prabowo menegaskan bahwa keputusannya untuk menyetujui nominal lebih besar dari yang diajukan karena demi kepentingan masyarakat.
Dalam upaya menyusun rencana tersebut, Prabowo memberikan petunjuk kepada Menko Infrastruktur untuk merencanakan secara detail proyek Trans-Sumatra, Trans-Kalimantan, dan Trans-Sulawesi railway. Targetnya adalah agar proyek penambahan rangkaian kereta ini dapat diselesaikan dalam waktu satu tahun dengan menjaga semangat optimisme nasional terhadap kemampuan bangsa sendiri. Prabowo juga menekankan pentingnya kereta api sebagai alat pemerataan kesejahteraan rakyat Indonesia, bukan hanya simbol kemajuan.












