Dislipidemia, atau ketidakseimbangan kadar lipid dalam darah, merupakan faktor risiko utama penyakit kardiovaskular. Data menunjukkan bahwa prevalensi dislipidemia di Indonesia meningkat, terutama pada usia muda. Prevalensi tinggi kadar kolesterol pada usia 15-24 tahun mencapai 7,8 persen, menunjukkan bahwa masalah kolesterol tidak hanya terjadi pada usia lanjut. Bahkan, prevalensi kadar kolesterol tinggi semakin meningkat pada usia di atas 24 tahun, meningkatkan risiko penyakit jantung.
Data Riskesdas tahun 2018 menunjukkan bahwa prevalensi penyakit jantung di Indonesia mencapai 1,5 persen pada semua usia, dengan prevalensi tertinggi pada kelompok usia 65-74 tahun. Gaya hidup tidak sehat, seperti kurangnya aktivitas fisik, makanan tidak sehat, stres kronis, dan merokok, menjadi faktor utama meningkatkan kadar kolesterol.
Untuk mengatasi masalah ini, perubahan gaya hidup sehat sangat dianjurkan, seperti makan makanan rendah lemak, rajin berolahraga, dan menghindari rokok dan alkohol. Skrining kolesterol secara rutin juga penting untuk mencegah komplikasi yang lebih serius seperti serangan jantung atau stroke. Kalbe memberikan skrining kolesterol gratis dan mengadakan edukasi tentang kolesterol tinggi untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga kesehatan kardiovaskular. Ini dilakukan melalui kegiatan Love The Beat di rumah sakit dan perkantoran. Dengan langkah-langkah ini, diharapkan masyarakat dapat lebih peduli terhadap kesehatan jantung mereka.