Penyakit kanker merupakan salah satu penyebab kematian terbesar di Indonesia. Data Kemenkes menunjukkan bahwa kanker berada pada peringkat ketiga penyebab kematian di Indonesia. Lebih dari 408.661 kasus baru dan hampir 242.099 kematian tercatat di Indonesia pada tahun 2022 berdasarkan data Global Cancer Observatory (Globocan). Beberapa jenis kanker seperti kanker payudara, kanker leher rahim, kanker paru, kanker kolorektal, dan kanker hati menjadi lima jenis kanker yang paling mengancam nyawa.
Menurut Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), dr. Taruna Ikrar, M.Pharm., MD., Ph.D, angka penderita kanker di Indonesia cukup tinggi. Setiap tahun, kasus baru kanker mencapai 420 ribu, dengan angka kematian mencapai 60 persen dari total kasus. Untuk mengatasi tantangan ini, BPOM meresmikan fasilitas produksi onkologi di Global Onkolab Farma (GOF) sebagai upaya dalam optimalisasi penanganan kanker di Indonesia. Fasilitas produksi ini mencakup berbagai jenis sediaan produk onkologi yang dapat digunakan untuk berbagai terapi kanker.
Inisiatif BPOM ini menunjukkan komitmen pemerintah dalam memberikan akses kesehatan yang lebih luas dan mendorong pengembangan teknologi inovatif dalam melawan penyakit kanker. Diharapkan dengan langkah ini, penanganan penyakit kanker di Indonesia dapat semakin optimal dan mengurangi angka kematian akibat penyakit mematikan tersebut.