Pada Kamis (22/5), Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, menerima audiensi resmi dari Kepala Badan Pengusahaan (BP) Batam, Amsakar Achmad, beserta jajaran di Istana Kepresidenan Jakarta. Pertemuan ini membahas strategi percepatan investasi untuk menjadikan Batam sebagai episentrum pertumbuhan ekonomi nasional. Hadir dalam pertemuan tersebut adalah Wakil Kepala BP Batam, Li Claudia Chandra; Deputi Bidang Kebijakan Strategis dan Perizinan, Sudirman Saad; serta Deputi Bidang Investasi dan Pengusahaan, Fary Djemy Francis. Sinergi antara pemerintah pusat dan daerah terlihat jelas dalam upaya mendukung pembangunan ekonomi di Batam.
Amsakar menjelaskan bahwa pertumbuhan ekonomi Batam selama beberapa tahun terakhir mencapai dua persen di atas rata-rata nasional. Hal ini didorong oleh kebijakan investasi yang kondusif dan penguatan sektor-sektor industri unggulan. Dukungan dari Presiden Prabowo menjadi penting dalam mempercepat reformasi sistem perizinan, menyelesaikan kendala regulasi lintas sektor, dan memperkuat koordinasi antarinstansi untuk mendorong pertumbuhan investasi yang inklusif di Batam.
Presiden Prabowo menunjukkan komitmen yang kuat terhadap upaya percepatan investasi yang dilakukan oleh BP Batam. Ia menekankan pentingnya optimalisasi potensi sektor strategis seperti kawasan industri, galangan kapal, dan logistik sebagai penopang utama ekonomi nasional. Selain itu, Presiden memberikan arahan untuk memperkuat sinergi antara Pemerintah Pusat dan BP Batam.
Amsakar juga menyoroti perhatian Presiden terhadap peningkatan kesejahteraan masyarakat melalui pengelolaan Batam yang efektif dan berkelanjutan. Presiden menginstruksikan agar layanan perizinan di Batam dapat lebih optimal dengan prinsip cepat, transparan, dan ramah investor. Tujuannya adalah menjadikan Batam sebagai kawasan strategis berdaya saing tinggi.