Pemerintah Kota Tangerang Selatan (Tangsel) berencana memperluas proyek Mass Rapid Transit (MRT) Jakarta hingga mencapai Tangsel. Hal ini diharapkan dapat memberikan solusi untuk mengurangi kemacetan dan menyediakan layanan transportasi modern bagi warga Tangsel. Wali Kota Tangsel, Benyamin Davnie, menyampaikan komitmennya untuk segera merealisasikan proyek MRT Jakarta yang melintasi Tangsel. Menurutnya, kerja sama antara PT MRT dan BSD sangat penting dalam mewujudkan proyek ini. Saat ini, penelitian sedang dilakukan untuk menentukan rute yang paling optimal, dengan dua koridor potensial yaitu koridor utara dan selatan. Rencananya, kedua koridor ini akan terhubung dengan stasiun utama di Lebak Bulus, Jakarta.
Sementara itu, proyek MRT Jakarta Fase 2A tengah dilaksanakan untuk menghubungkan Bundaran HI hingga Kota. Fase 1 dari Lebak Bulus hingga Bundaran HI telah beroperasi sejak Maret 2019. Proyek MRT Jakarta Fase 2A meliputi sejumlah tahapan seperti CP205 sistem perkeretaapian dan rel, CP206 rolling stock, dan CP207 automatic fare collection system. Fase 2A ini akan terdiri dari tujuh stasiun bawah tanah dan ditargetkan selesai pada tahun tertentu. Pembangunan fase 2A MRT Jakarta dilakukan dengan konsep kawasan berorientasi transit, yang memperhatikan infrastruktur stasiun dan kawasan sekitarnya sebagai bagian dari pengembangan proyek ini. Sementara itu, fase 2B MRT Jakarta masih dalam tahap studi kelayakan.