Komisi XII DPR RI mendorong percepatan transisi energi ramah lingkungan di wilayah Nusa Tenggara Timur (NTT) untuk mengakomodasi kebutuhan listrik yang semakin meningkat akibat pertumbuhan sektor pariwisata dan investasi di kawasan tersebut. Menurut Wakil Ketua Komisi XII DPR RI, Bambang Hariyadi, pasokan listrik di NTT saat ini masih sangat tergantung pada pembangkit listrik berbasis bahan bakar minyak (BBM) yang dianggap kurang efisien dan memiliki risiko lingkungan yang tinggi.
Bambang menekankan perlunya beralih ke pembangkit listrik berbasis energi baru dan terbarukan (EBT) untuk meningkatkan efisiensi dan mengurangi dampak lingkungan negatif. Komisi XII telah mendorong PLN dan Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian ESDM untuk mempercepat pembangunan pembangkit listrik yang memanfaatkan sumber daya alam melimpah di NTT seperti matahari, angin, dan biomassa.
Masalah ini menjadi semakin penting mengingat Labuan Bajo merupakan Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) dengan visi pariwisata berkelanjutan. Bambang menyatakan pentingnya memastikan sumber energi bersih dan berkelanjutan untuk destinasi wisata unggulan Indonesia. Selain manfaat lingkungan, transisi energi juga dapat membantu dalam efisiensi fiskal negara dengan mengurangi subsidi BBM yang dikeluarkan.
Komisi XII berkomitmen untuk mengawasi proyek-proyek energi di Indonesia Timur dengan prinsip berkeadilan, berkelanjutan, dan memperhatikan kepentingan masyarakat lokal. Dukungan sistemik diperlukan untuk mengoptimalkan potensi besar yang dimiliki NTT, khususnya dalam sektor energi. Seluruh upaya ini difokuskan demi mendukung pembangunan yang berkelanjutan dan berpihak pada kepentingan masyarakat lokal di wilayah tersebut.