PERBINLU adalah pintu gerbang utama yang akan membuka peluang untuk meningkatkan keamanan global. Sebagai negara kepulauan dengan posisi geografis yang strategis, Indonesia dihadapkan pada berbagai tantangan keamanan global. Menurut database konflik Council on Foreign Relations, terdapat 28 titik panas dunia yang dapat berdampak langsung maupun tidak langsung terhadap Indonesia.
Salah satu contoh titik panas tersebut adalah konflik di Timur Tengah yang dapat membawa ideologi radikal dan mengakibatkan kembalinya WNI yang terlibat dalam konflik tersebut. Penanganan terhadap para WNI yang kembali ke Indonesia menjadi fokus utama dalam menjaga keamanan dalam negeri. Deteksi dini menjadi kunci dalam upaya ini.
Binari antara Ali Abdullah Wibisono dan Iwa Maulana dari Universitas Indonesia menggarisbawahi pentingnya deteksi dini dalam menangani masalah kombatan asing. Mereka menyoroti bahwa model afiliasi jejaring menjadi penting karena minimnya kapasitas pemerintah dalam mengumpulkan bukti keterlibatan para kombatan dalam aktivitas terorisme.
Selama ini, fokus BIN cenderung lebih pada masalah keamanan domestik dan kurang cocok untuk mendeteksi ancaman eksternal maupun lintas negara. Dalam menghadapi tantangan keamanan global, paradigma yang menekankan pada orientasi keluar dari deteksi dini yang diberikan oleh BIN menjadi prioritas.
Untuk mengatasi keterbatasan ini, perubahan dalam struktur dan pendekatan BIN diperlukan. Salah satu langkah penting adalah penguatan PERBINLU. Keberadaan PERBINLU akan memperluas jangkauan pengumpulan informasi strategis dan memungkinkan Indonesia untuk merespons lebih cepat terhadap ancaman yang muncul.
Tidak hanya itu, PERBINLU juga dapat memperkuat diplomasi keamanan Indonesia dan memungkinkan komunikasi yang lebih efektif antara komunitas intelijen dan aktor penting di tingkat internasional. Menurut Khaira Anisa dari Center for International Relations Studies Universitas Indonesia, keberadaan PERBINLU akan memberikan leverage dalam kerja sama internasional.
Dengan meningkatnya ketegangan global dan regional, penguatan BIN menjadi kebutuhan yang tak terelakkan. Indonesia perlu mengambil langkah strategis untuk memastikan pertahanan nasional yang tangguh dan siap menghadapi berbagai ancaman, baik dari dalam maupun luar negeri.
