JAKARTA, Fraksigerindra.id — Dalam rapat kerja dengan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) di Gedung DPR, Rabu (5/9), Anggota Komisi IX DPR RI dari Fraksi Gerindra, Putih Sari, menyoroti kualitas bahan baku obat-obatan yang digunakan dalam produksi. Putih Sari menyatakan bahwa fokus utama Panitia Kerja (Panja) Komisi IX adalah memastikan bahan baku obat tidak memberikan dampak buruk bagi masyarakat.
“Fokus dari Panja adalah kualitas bahan baku yang digunakan dalam memproduksi obat-obatan agar tidak berefek buruk pada masyarakat,” ujar Putih Sari dalam rapat tersebut.
Ia menambahkan bahwa belakangan ini ditemukan banyak obat yang tidak memenuhi standar, sehingga ia mendesak industri farmasi untuk mematuhi standar pembuatan obat yang baik.
“Belakangan ini banyak obat yang ternyatat tidak sesuai dengan standar. Kami meminta industri farmasi harus patuh mengenai pembuatan obat yang baik,” tegas Putih Sari. Pernyataan ini muncul seiring dengan meningkatnya kekhawatiran terkait banyaknya obat-obatan yang beredar di pasaran namun tidak sesuai dengan standar yang telah ditetapkan oleh BPOM.
Lebih lanjut, Putih Sari menekankan bahwa rapat ini tidak hanya menjadi ajang untuk mendiskusikan permasalahan yang ada, tetapi juga mencari solusi konstruktif guna meningkatkan kualitas layanan publik di bidang obat-obatan. “Ini tidak hanya menjadi wadah untuk mendiskusikan permasalahan, tetapi juga untuk mencari solusi konstruktif yang dapat meningkatkan kualitas layanan publik di bidang obat,” tambahnya.
Dalam rapat tersebut, Komisi IX DPR RI menekankan pentingnya pengawasan ketat terhadap bahan baku dan proses produksi obat. Diharapkan, dengan pengawasan yang lebih ketat, kualitas obat-obatan yang beredar di Indonesia dapat meningkat sehingga memberikan perlindungan yang lebih baik bagi masyarakat.
Rapat ini mencerminkan komitmen DPR RI dalam memastikan bahwa seluruh obat-obatan yang beredar di masyarakat tidak hanya aman, tetapi juga memenuhi standar kualitas yang telah ditetapkan. Komisi IX DPR RI bersama BPOM bertekad untuk terus memantau dan meningkatkan kualitas industri farmasi di Indonesia, demi menjaga kesehatan dan keselamatan masyarakat.