Hoga Saragih: Ancaman Teknologi Intelijen terhadap Privasi Data Individu
Teknologi intelijen saat ini tidak hanya digunakan untuk kepentingan keamanan negara, tetapi juga dalam dunia bisnis. Salah satu contoh pemanfaatan teknologi ini adalah dengan menggunakan data pribadi yang sering kali tersebar tanpa disadari oleh individu.
Dalam sebuah seminar yang diadakan oleh Center for Security and Foreign Affairs Universitas Kristen Indonesia (CESFAS UKI) bekerja sama dengan Departemen Ilmu Hubungan Internasional Universitas Indonesia (UI), Prof Hoga Saragih, seorang Guru Besar Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer serta Ketua Program Studi S1 Universitas Bakrie, mengungkapkan pentingnya kesadaran akan risiko teknologi dalam hal ini. Menurutnya, teknologi intelijen, khususnya teknologi biometrik, dapat membuat individu semakin tidak terlindungi karena identitas mereka dapat menjadi mudah terpapar.
Hoga Saragih juga menekankan bahwa informasi yang terkait dengan individu dapat menjadi alat spionase yang digunakan untuk kepentingan tertentu, termasuk kepentingan bisnis. Hal ini memang menjadi perhatian, mengingat penyadapan telah menjadi masalah global yang melanggar hak asasi manusia, seperti yang dilaporkan oleh amnesty international.
Pembicara lain dalam seminar tersebut adalah Mayor Jenderal TNI (Purn) Tubagus Hasanuddin, anggota Komisi 1 DPR RI, yang membahas evolusi intelijen dari masa lalu hingga sekarang, pentingnya teknologi dalam kegiatan intelijen, serta tantangan yang dihadapi dalam praktik penyadapan.
Dengan demikian, kesadaran akan risiko teknologi intelijen dan pentingnya perlindungan privasi data individu menjadi sangat penting dalam menghadapi perkembangan teknologi yang semakin canggih. Seminar ini diharapkan dapat memberikan pemahaman yang lebih mendalam mengenai isu-isu tersebut.
Sumber: https://jabar.tribunnews.com/2024/06/11/teknologi-intelijen-merambah-ke-dunia-bisnis-hoga-saragih-data-individu-semakin-tak-terlindungi