Berita  

Demi Mencapai Ketahanan Pangan, BMKG Diminta Aktif Memberi Informasi Kepada Petani

Demi Mencapai Ketahanan Pangan, BMKG Diminta Aktif Memberi Informasi Kepada Petani

JAKARTA, Fraksigerindra.id — Untuk memperkuat ketahanan pangan nasional, Anggota DPR RI dari Fraksi Gerindra, Sriyanto Saputro, mendesak Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) berperan lebih aktif dalam mendukung program tersebut. Menurutnya, ketahanan pangan menjadi salah satu prioritas utama pemerintahan Presiden Prabowo Subianto, sehingga informasi iklim dan cuaca yang akurat dari BMKG sangat diperlukan untuk membantu para petani yang bergantung pada kondisi cuaca.

“Program ketahanan pangan ini membutuhkan sinergi yang baik antar-lembaga. BMKG perlu membumikan programnya kepada masyarakat, termasuk memberikan panduan kepada petani agar siap menghadapi perubahan cuaca,” ujar Sriyanto dalam Rapat Dengar Pendapat Komisi V DPR RI dengan Kepala Basarnas, Kepala BMKG dan Kepala BNPP, Selasa (12/11/2024).

Selain isu ketahanan pangan, Sriyanto juga menyoroti rendahnya tingkat penyerapan anggaran Badan SAR Nasional (Basarnas), yang baru mencapai 47,81% dari total anggaran tahun berjalan. Ia menekankan bahwa program pencarian dan pertolongan dalam situasi kecelakaan serta bencana seharusnya menjadi prioritas utama bagi Basarnas. Menurut Sriyanto, evaluasi mendalam diperlukan untuk memastikan anggaran yang disalurkan dapat dimanfaatkan secara optimal demi pelayanan kepada masyarakat.

“Kami ingin tahu, apakah rendahnya serapan ini disebabkan oleh menurunnya kegiatan pencarian dan pertolongan, atau mungkin ada perencanaan anggaran yang kurang cermat sejak awal? Basarnas perlu menjelaskan hal ini agar ke depan layanan kepada masyarakat bisa lebih baik,” jelasnya.

Sriyanto juga mengapresiasi inisiatif sosialisasi bencana yang dilakukan Basarnas melalui program Sar Goes to Kampus. Program ini dinilai bermanfaat dalam meningkatkan kesadaran masyarakat terkait kesiapsiagaan bencana, terutama di daerah rawan seperti daerah pemilihannya di Jawa Tengah IV, yang meliputi Sragen, Karanganyar, dan Wonogiri.

“Negara kita ini rawan bencana, dan penting bagi masyarakat untuk memahami dan bersiap menghadapi bencana. Saya kira, melibatkan lebih banyak masyarakat dan elemen swasta dalam kegiatan sosialisasi ini akan lebih efektif,” tambahnya. ***Ridwan***

Source link