Prabowo Subianto akan dilantik menjadi Presiden Republik Indonesia pada tanggal 20 Oktober 2024 mendatang. Perjalanan menuju kursi kepresidenan tersebut dimulai pada tahun 2024.
Pada tahun 2004, Prabowo ikut dalam konvensi calon presiden yang diadakan oleh Partai Golkar namun kalah dalam seleksi tersebut. Kemudian, pada tahun 2008, Prabowo mendirikan Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra). Satu tahun kemudian, Prabowo maju sebagai calon Wakil Presiden bersama Megawati Soekarnoputri namun kalah dalam pemilihan presiden tahun 2009.
Pada Pilpres 2014, Prabowo kembali mencalonkan diri sebagai presiden bersama Hatta Rajasa namun kembali kalah dari Joko Widodo dan Jusuf Kalla. Prabowo menolak hasil pemilu dan mempermasalahkan adanya dugaan kecurangan yang disebut dengan istilah TSM.
Polarisasi antara pendukung Jokowi dan Prabowo semakin memanas setelah Pilpres 2014, terutama terkait dengan isu identitas. Pada Pilpres 2019, Prabowo kembali kalah dan menolak hasil pilpres dengan klaim kecurangan.
Pasca kerusuhan dan protes pasca Pilpres 2019, Prabowo dilaporkan oleh beberapa pihak atas tuduhan hoaks dan kebohongan terkait klaim kemenangan. Beberapa tokoh politik di lingkaran Prabowo juga ditangkap dengan tuduhan makar, namun dalam proses persidangan tuduhan tersebut tidak terbukti.
Pada akhirnya, Prabowo berdamai dengan Jokowi dan masuk ke dalam kabinet untuk mendukung pemerintahan periode kedua Jokowi. Prabowo menunjukkan konsistensi dan loyalitasnya pada pimpinan.
Pada Pilpres 2024, Prabowo akhirnya berhasil memenangkan pemilihan bersama Gibran Rakabuming Raka sebagai pasangannya. Hal ini membuat Prabowo akan dilantik menjadi Presiden Republik Indonesia pada tanggal 20 Oktober 2024. Perjalanan panjang Prabowo menuju kursi kepresidenan merupakan cerita tentang kesetiaan, kesabaran, kerja keras, dan dedikasi untuk negara dan bangsa.
