Penjor, merupakan simbol budaya Bali yang penuh filosofi dan keindahan. Karya seni berbentuk bambu tinggi yang dihiasi janur, padi, dan hasil bumi ini memiliki makna mendalam sebagai lambang keseimbangan antara alam, manusia, dan kehidupan spiritual. Dalam tradisi Bali, Penjor dipasang di depan rumah menjelang Hari Raya Galungan, yang tiang bambu menjulang tinggi menggambarkan hubungan manusia dengan Tuhan dan lengkungannya melambangkan kemurahan hati ilahi yang mengalir ke bumi. Ornamen janur dan hasil bumi yang menghiasinya menjadi simbol kelimpahan rezeki dan kehidupan yang selaras dengan alam. Sebagai perayaan pelestarian makna Penjor, GWK Cultural Park menyelenggarakan “Penjor Festival 2025” yang merupakan persembahan syukur kepada Sang Hyang Widhi Wasa, tuhan dalam ajaran Hindu Bali. Festival ini menampilkan pertunjukan seni dan pameran yang mengangkat filosofi Penjor sebagai simbol keseimbangan dan kemakmuran. Melalui kegiatan semacam ini, Penjor tidak hanya dikenal sebagai simbol religius, tetapi juga sebagai identitas budaya yang adaptif dengan perkembangan zaman. tradisi ini membuktikan bahwa budaya Bali mampu hidup berdampingan dengan modernitas tanpa kehilangan nilai spiritualnya.
Mengenal Penjor Festival: Tradisi Bali, Seni, dan Kreativitas
Read Also
Recommendation for You

Belakangan ini, media sosial diramaikan dengan video seorang pendakwah muda, Gus Elham Yahya, yang tengah…

Diabetes semakin menjadi masalah kesehatan yang mengkhawatirkan di wilayah Asia-Pasifik (APAC), dengan perkiraan akan menjadi…

Deddy Corbuzier memberikan keterangan terbaru mengenai perceraiannya dengan Sabrina Chairunissa dalam sebuah podcast bersama Ummi…









