Resep Puding Enak dengan Perpaduan Mangga, Stroberi, dan Cokelat

Kopi memiliki peran penting dalam gaya hidup urban di Indonesia, dengan minat terus meningkat dalam beberapa tahun terakhir. Budaya “ngopi” bukan hanya sekadar kegiatan harian, tetapi telah berkembang menjadi bagian gaya hidup masyarakat perkotaan. Munculnya berbagai coffee shop lokal, festival kopi, dan minat pada berbagai varian kopi spesialti menunjukkan peningkatan apresiasi terhadap proses, asal-usul, dan filosofi di balik secangkir kopi.
Beberapa jenis kopi yang populer di Indonesia, seperti Arabika Gayo, Toraja, Mandailing, dan Bali Kintamani, memiliki karakteristik unik dan dikenal secara internasional. Salah satunya adalah kopi Kerinci, yang dihadirkan melalui inovasi oleh Roemah Koffie. Kopi Anak Daro bukan hanya sekadar minuman, tetapi juga simbol filosofi hidup, menggambarkan kesadaran dan tanggung jawab dalam awal perjalanan baru.
Filosofi Kopi Anak Daro diilhami dari sistem matrilineal Minangkabau yang menekankan peran penting perempuan dalam menjaga nilai dan kehormatan keluarga. Dalam setiap cangkirnya, kopi Anak Daro menawarkan rasa lembut, cerah, dan berlapis, dengan hint mangga, stroberi, dan cokelat manis alami. Roemah Koffie menjaga akar budaya kopi Indonesia, dengan tujuan menjaga ekosistem kopi dan memperkenalkan secara global tanpa kehilangan identitasnya.
Anak Daro, sebagai bagian dari Jakarta Coffee Week 2025, merupakan karya baru dalam dunia kopi Indonesia. Kopi ini berasal dari tanah vulkanik di Kerinci, Jambi, wilayah yang kaya akan lanskap dan budaya Minangkabau. Dengan perpaduan rasa tropis dan nilai budaya yang kuat, Anak Daro menjadi bukti bahwa kopi Indonesia lebih dari sekadar kenikmatan rasa, tetapi juga perjalanan nilai dan makna yang membentuknya.

Source link