Yurike Sanger, istri ketujuh Presiden pertama Republik Indonesia, Soekarno, kembali menjadi sorotan publik setelah kabar duka datang bulan lalu dari Amerika Serikat. Dilaporkan bahwa perempuan keturunan Jerman-Manado itu meninggal dunia di San Gorgonio Memorial Hospital pada Rabu (17/9) waktu setempat setelah berjuang melawan penyakit kanker payudara. Kepergian Yurike ini juga memunculkan pertanyaan di masyarakat mengenai lokasi pemakamannya.
Jenazah Yurike tiba di Indonesia pada Minggu (5/10) dan langsung dibawa ke Rumah Duka Sentosa RSPAD Gatot Soebroto, Jakarta Pusat, untuk disemayamkan dan menjalani prosesi ibadah penghiburan. Pada Senin pagi (6/10) dilakukan prosesi tutup peti dan ibadah penghiburan yang berlangsung khidmat dan penuh penghormatan.
Selanjutnya, jenazah Yurike dimakamkan di TPU Tanah Kusir, Jakarta Selatan, pada hari yang sama dengan prosesi keagamaan Kristen. Saat pemakaman, suasana haru menyelimuti momen tersebut di area perintis dan pejuang kemerdekaan, Blad 5, TPU Tanah Kusir, berdekatan dengan makam sejumlah tokoh nasional.
Dalam perjalanan hidupnya, Yurike dikenal sebagai sosok rendah hati dan penyayang serta menjalani hidup sederhana. Kepergian Yurike meninggalkan duka mendalam bagi keluarga dan masyarakat, namun kisah cinta mereka dengan Bung Karno tetap menjadi bagian penting sejarah bangsa. Dimakamkannya Yurike di TPU Tanah Kusir, Jakarta Selatan, semakin mengingatkan publik akan panjangnya perjalanan cinta dan kehidupan sang Presiden.
