Menteri Keuangan baru, Purbaya Yudhi Sadewa, telah mengumumkan kebijakan baru yang menarik dana pemerintah sebesar Rp200 triliun dari Bank Indonesia untuk disalurkan melalui perbankan komersial. Langkah ini bertujuan untuk memperkuat likuiditas bank, mempercepat penyaluran kredit, dan menggerakkan perekonomian nasional. Respons positif pun datang dari anggota Komisi VI DPR RI Fraksi Gerindra, Kawendra Lukistian, yang menyambut langkah ini dengan baik. Kawendra menganggap strategi ini akan memberikan dorongan besar bagi dunia usaha, terutama UMKM sebagai penopang ekonomi rakyat.
Menurut Kawendra, pendekatan crowding-in yang diterapkan oleh Purbaya akan memberikan dampak positif pada pertumbuhan ekonomi. Langkah ini menunjukkan sinergi antara otoritas fiskal dan moneter, serta upaya pemerintah untuk mempercepat pemulihan ekonomi. Purbaya sendiri menyatakan bahwa perlambatan ekonomi bukan hanya disebabkan oleh faktor global, tetapi juga karena kebijakan dalam negeri yang membuat dana pemerintah terlalu lama mengendap di bank sentral.
Dana sebesar Rp425 triliun dari Saldo Anggaran Lebih (SAL) dan Sisa Lebih Pembayaran Anggaran (SiLPA) akan segera dialirkan ke sistem perbankan, dengan Rp200 triliun diantaranya sudah disiapkan. Purbaya juga menginstruksikan Bank Indonesia untuk tidak menyerap kembali dana tersebut, agar dapat berputar di masyarakat dan memberikan dorongan nyata pada sektor riil. Langkah ini diharapkan dapat memaksa mekanisme pasar berjalan lebih optimal dan mendorong perbankan untuk lebih aktif menyalurkan kredit produktif.