Kolaborasi Mode Dua Negara: Dukungan Presiden Prancis

PINTU Incubator telah memberikan kesempatan bagi desainer muda untuk mengembangkan bakatnya melalui berbagai proses, termasuk mentoring, pertukaran budaya, dan eksposur ke pasar global. Program ini berhasil menjalin hubungan antara desainer muda dan ekosistem kreatif dari Indonesia dan Prancis. Dalam tiga tahun terakhir, PINTU telah menarik minat lebih dari 10.000 brand, memilih 51 peserta untuk diinkubasi, dan melibatkan 86 mentor ahli, termasuk 33 dari Prancis.

Thresia Mareta, Co-initiator PINTU Incubator dan Founder LAKON Indonesia, mengucapkan rasa syukurnya atas dukungan yang terus berkobar, termasuk dari Menteri Kebudayaan Prancis, Rachida Dati, dan Presiden Prancis Emmanuel Macron. Macron secara khusus memberikan dukungannya terhadap program PINTU sebagai upaya kerja sama budaya yang perlu terus ditingkatkan.

PINTU Incubator baru-baru ini meluncurkan Residency Program, yang dirancang untuk memfasilitasi pertemuan antara desainer muda Prancis dan kekayaan budaya Indonesia. Selama tiga bulan, peserta program akan tinggal dan menciptakan karya di dua wilayah Indonesia, belajar teknik batik di Jawa dan mengeksplorasi tenun tradisional di wilayah timur Indonesia. Dua desainer muda Prancis yang terpilih, Kozue Sullerot dan Priscille Berthaud, magang di LAKON Indonesia dan bersiap untuk mempresentasikan koleksi lintas budaya mereka di ajang bergengsi Premiere Classe Paris.

Program ini diapresiasi sebagai bagian dari komitmen jangka panjang JF3 dalam mendukung industri mode Indonesia. PINTU Incubator telah menjadi wadah penting dalam membantu brand-brand potensial dengan pandangan internasional. Kolaborasi yang melibatkan enam brand akan menampilkan koleksi mereka dalam sebuah show kolaboratif dalam JF3 Fashion Festival 2025. Kolaborasi ini akan merayakan perpaduan nilai-nilai tradisional dan semangat inovasi antara desainer dari dua negara yang berbeda.

Source link