Anggota Komisi VI DPR RI, Mulyadi, memberikan tanggapan terhadap eskalasi konflik Iran-Israel yang sedang terjadi. Ia menekankan pentingnya kesiapan seluruh Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dalam menghadapi dampak dari situasi geopolitik global yang tidak menentu. Mulyadi menegaskan perlunya BUMN menunjukkan kinerja konkret yang adaptif terhadap tekanan eksternal yang semakin kompleks. Menurutnya, eskalasi konflik di Timur Tengah bukan hanya masalah politik luar negeri, tetapi juga berpotensi memengaruhi stabilitas ekonomi nasional, terutama dari segi fiskal dan kinerja BUMN.
Mulyadi juga menyoroti pentingnya negara sebagai pemegang saham mayoritas untuk memastikan arah dan strategi BUMN tetap sesuai dengan kepentingan nasional. Ia mengingatkan agar kontribusi fiskal terhadap kekuatan fiskal negara tetap terjaga. Lebih lanjut, Mulyadi menambahkan bahwa dewan direksi dan komisaris BUMN perlu lebih dari sekadar menjalankan tugas secara administratif atau simbolis. Mulyadi menuntut adanya improvisasi dan kreativitas dari pimpinan perusahaan negara dalam menjaga stabilitas dan produktivitas di tengah situasi global yang penuh ketidakpastian.
Kondisi global yang semakin mengkhawatirkan akan berdampak besar pada kinerja BUMN di Indonesia. Oleh karena itu, Mulyadi meminta agar setiap BUMN berfokus pada pengamanan dan perkembangan yang mendukung kepentingan fiskal negara. Dengan demikian, seluruh BUMN harus siap menghadapi tantangan di masa depan demi menjaga stabilitas ekonomi dan kesejahteraan negara.
