Presiden Indonesia Prabowo Subianto telah menegaskan komitmennya untuk mendorong efisiensi energi nasional dengan menghilangkan rantai logistik yang mahal. Langkah ini dianggap sebagai bagian penting dalam upaya negara menuju kemandirian energi dan transisi ke sumber daya energi bersih dan berkelanjutan. Prabowo juga menekankan pentingnya kerja sama antara pemerintah, sektor swasta, investor asing, BUMN, dan pemerintah daerah dalam mewujudkan agenda energi yang ambisius ini.
Dalam acara peresmian proyek energi terbarukan di 15 provinsi dan ekspansi produksi minyak di Blok Cepu, Jawa Timur, Prabowo menyatakan bahwa Indonesia memiliki kesempatan besar untuk menjadi negara yang mencapai emisi karbon net-zero secara tepat waktu. Hal ini juga dikaitkan dengan kemampuan Indonesia dalam menghasilkan energi secara efisien dengan mengurangi biaya logistik yang tinggi. Meskipun Indonesia memiliki cadangan minyak dan gas alam yang signifikan, Presiden Prabowo menekankan bahwa masa depan energi Indonesia terletak pada energi terbarukan, dengan energi surya sebagai fokus utama.
Kemandirian energi, ketahanan pangan, dan pengolahan hilir industri tetap menjadi prioritas strategis pemerintah Indonesia di bawah kepemimpinan Prabowo. Pengurangan biaya logistik dipandang sebagai elemen penting untuk menjamin keberhasilan program-program nasional tersebut. Prabowo optimis bahwa dengan kerja sama yang kuat antara pemerintah dan berbagai pihak terkait, Indonesia dapat mencapai tujuan-tujuan energi yang efisien dan berkelanjutan.