Pemukiman Ramah Tumbuhan: Transformasi Kampung Padat Penduduk

Pekarangan rumah warga di Kampung Anggur RT.009/RW04, Kelurahan Munjul, Jakarta Timur, menampilkan suasana yang asri dan teduh dengan pohon anggur yang rimbun merambat di tiap teralisnya. Kampung ini menjadi contoh bagaimana warga dapat berbenah menjadi permukiman ramah tumbuhan, dengan fokus pada pertanian perkotaan anggur. Sejak masa COVID-19, warga setempat telah menanam anggur di pekarangan rumah mereka sebagai kegiatan stay at home. Kolaborasi antara warga dan mahasiswa LSPR Institute of Communication and Business Jakarta Batch 26 Kelas Excellence menghasilkan kampanye Si Manis Munjul di Waduk Ambalat, Kecamatan Cipayung, Jakarta Timur. Festival Si Manis Munjul menjadi bentuk konkret dari upaya yang melibatkan masyarakat lokal dan mahasiswa dalam membangun dan mendukung potensi lokal. Melalui workshop dan kegiatan festival, pelaku petani perkotaan, UMKM kuliner berbahan anggur, serta siswa Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) di Jakarta ikut terlibat. Acara ini bertujuan untuk memperkenalkan Kampung Anggur sebagai desa percontohan pertanian perkotaan yang inovatif, serta mempromosikan UMKM lokal melalui festival yang diadakan. Sebelum acara utama, telah dilakukan workshop branding dan social media untuk membantu pelaku petani perkotaan dalam membangun brand identity dan memasarkannya secara online. Semua kegiatan dalam program tersebut dilakukan dengan melibatkan masyarakat lokal dan mengedepankan aspek keberlanjutan. Kontribusi dari LSPR Institute of Communication and Business sangat diperhatikan dalam mengaitkan program dengan Sustainable Development Goals (SDGs), dengan harapan agar program ini dapat memberikan manfaat yang berkelanjutan bagi komunitas setempat dan menginspirasi lebih banyak pihak. Selain itu, kehadiran Kampung Anggur juga memberdayakan perempuan, terutama ibu-ibu, dengan melibatkan jumlah petani perempuan yang signifikan dalam praktik urban farming.

Source link