Gelombang pemutusan hubungan kerja (PHK) sedang melanda berbagai sektor di Indonesia, dari industri teknologi hingga pariwisata. Banyak perusahaan besar telah melakukan pemangkasan ribuan tenaga kerja akibat tekanan ekonomi global dan adapasi strategi bisnis pasca-pandemi. Dampaknya dirasakan terutama oleh para pekerja muda dan mereka yang bergantung pada sektor informal. Untuk mengatasi kondisi ini, diperlukan pengembangan keterampilan baru yang relevan dengan pasar kerja masa depan, terutama dalam bidang digital seperti kecerdasan buatan (AI). Salah satu inisiatif yang diluncurkan adalah program AI Opportunity Indonesia oleh Remote Skills Academy (RSA) yang menargetkan 10 ribu penerima manfaat dari berbagai daerah di Indonesia, termasuk 2.000 orang dari sektor pariwisata di Bali.
Program ini ditujukan untuk memastikan bahwa masyarakat Indonesia tidak tertinggal dalam transisi menuju ekonomi yang semakin bergantung pada AI. Program ini gratis bagi peserta yang memenuhi syarat seperti pelaku UMKM, mahasiswa, pekerja sektor pariwisata, dan individu dengan rendahnya pendapatan. Peserta akan mendapatkan akses ke platform pembelajaran daring RSA dengan tiga modul AI yang dapat diselesaikan dalam dua minggu. Program ini juga menyediakan pelatihan tatap muka dan pendampingan dari mentor AI. RSA, yang lahir dari gerakan komunitas saat pandemi COVID-19, telah melatih ribuan peserta di Indonesia dan negara lain. Pendaftaran program AI Opportunity Indonesia dapat dilakukan melalui situs resmi RSA.












