Dampak Anemia Tanpa Pengobatan pada Anak

Anemia pada anak adalah masalah serius yang harus diatasi dengan cepat. Dampaknya dapat memengaruhi kemampuan belajar anak dan bahkan IQ, serta bisa menimbulkan masalah perkembangan di masa depan. Beberapa faktor risiko yang dapat menyebabkan anemia pada bayi atau anak antara lain berat badan lahir rendah, kelahiran kembar, atau ibu menderita anemia defisiensi besi (ADB). Selain itu, kurangnya asupan zat besi dari makanan sehari-hari atau gangguan absorbsi juga dapat menjadi penyebab anemia pada anak. Gejala yang muncul pada anak yang menderita anemia antara lain rewel tanpa sebab, rasa lelah, lemah, atau jantung berdebar-debar, ditandai dengan kulit pucat dan kelopak mata bagian dalam berwarna putih. Anak yang mengalami anemia mungkin terlihat kurang aktif bermain dan lidahnya tidak mulus. Jika tidak segera diatasi, anemia pada anak dapat menyebabkan gangguan motorik, penurunan kemampuan kognitif, gangguan pendengaran, penglihatan, dan mobilisasi otak yang bersifat ireversibel. Untuk mengatasi anemia pada anak, diperlukan asupan zat besi yang cukup baik dari ASI serta makanan sejak MPASI 6 bulan ke atas. Hindari pula peningkatan berat badan yang berlebihan dan berikan makanan yang dapat meningkatkan absorpsi zat besi. Suplementasi besi sebesar 1 mg/hari penting diberikan pada bayi 0-4 bulan untuk mencegah dan mengatasi anemia. Makanan yang dapat meningkatkan absorpsi zat besi umumnya terdapat pada buah-buahan, sedangkan makanan seperti teh, kopi, dan susu dapat menghambat absorpsi zat besi. IDAI merekomendasikan pemberian suplementasi besi pada semua anak, terutama usia balita (0-5 tahun) untuk mencegah dan mengatasi anemia pada anak.

Source link