Dengue: Angka Kematian pada Kelompok Usia 5-44 Tahun

ASEAN Dengue Day (ADD) diperingati setiap tahun pada tanggal 15 Juni oleh negara-negara anggota ASEAN sebagai bagian dari upaya pengendalian penyakit dengue. Di Indonesia, kasus dengue pertama kali ditemukan lebih dari 50 tahun yang lalu pada tahun 1968. Namun, hingga saat ini, dengue masih menjadi masalah kesehatan utama dengan angka kejadian yang fluktuatif setiap tahun. Pada tahun 2025, Kementerian Kesehatan mencatat 56.269 kasus dengue dengan 250 kematian di berbagai wilayah di Indonesia.

Menyikapi masalah ini, Komitmen global telah ditetapkan untuk mencapai ‘Nol Kematian Akibat Dengue pada Tahun 2030’. Dokter Anggraini Alam dari Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) Cabang Jawa Barat menyatakan bahwa upaya pencegahan, terutama melalui pengendalian vektor dan penggunaan metode inovatif seperti Wolbachia dan vaksinasi, sangat penting. Dengue bukan penyakit yang bisa dianggap enteng, karena seseorang dapat terinfeksi virus dengue lebih dari sekali, dengan infeksi kedua berisiko lebih parah.

Pencegahan dengue yang komprehensif melalui pemberdayaan masyarakat dan penggunaan vaksin dengue menjadi fokus utama. Indonesia sebagai negara endemik dengue dengan kasus tertinggi di Asia membutuhkan upaya pencegahan yang kuat untuk melindungi populasi dengan risiko tinggi terhadap infeksi dengue. Vaksin dengue telah tersedia di Indonesia sebagai langkah untuk meningkatkan perlindungan. Namun, vaksinasi harus dilakukan secara lengkap sesuai dosis yang dianjurkan untuk mendapatkan perlindungan optimal.

Dengue bukan hanya memengaruhi jumlah kasus, tetapi juga berdampak pada hilangnya produktivitas dan kehilangan orang-orang tercinta. Setiap kehilangan bisa dicegah, dan penting untuk terus mengingatkan masyarakat bahwa dengue dapat menyerang siapa saja, kapan saja. Upaya pengendalian vektor, pemberdayaan masyarakat, serta penggunaan vaksin dengue merupakan langkah yang diperlukan untuk melawan penyakit ini.

Source link