Idul Adha selalu menjadi momen yang penuh makna bagi umat Muslim. Setiap tahunnya, semangat berkurban terlihat melalui proses penyembelihan hewan ternak, keberagaman umat yang memadati masjid, dan antrean panjang untuk pembagian daging kepada yang membutuhkan. Namun di balik keramaian itu, terdapat sisi yang jarang diperhatikan, yaitu kisah dari orang-orang yang tidak mampu ikut berkurban karena keterbatasan rezeki dalam kehidupan mereka sehari-hari.
Salah satu kisah menyentuh datang dari seorang penjual ketupat di Pasar Minggu, Jakarta. Penjual tersebut dikenal sebagai sosok yang rajin, sederhana, dan setia dalam mencari nafkah untuk keluarganya. Namun, Idul Adha tahun ini membawa kejutan tersendiri baginya, bukan dalam bentuk keramaian pasar atau peningkatan jumlah pembeli, melainkan sebuah kejutan dari brand minyak balur herbal Kutus Kutus.
Brand tersebut, yang dikenal dengan gaya hidup sehat dan alami, melakukan aksi sosial yang sangat berarti dengan memberikan seekor kambing kurban kepada penjual ketupat tersebut. Hal ini menjadi pengingat bahwa semangat Idul Adha seharusnya tidak mengenal batas sosial. Pesan yang disampaikan adalah tentang ketulusan dalam berbagi, tidak melulu soal besarnya hewan yang dikurbankan.
Aksi Kutus Kutus ini berhasil menyampaikan pesan penting bahwa berkurban sejatinya tentang kepekaan terhadap sesama dan kesediaan untuk melihat dan membantu mereka yang sering terabaikan oleh masyarakat. Kepedulian yang diwujudkan dalam aksi sosial ini juga menunjukkan bahwa kebaikan dan perhatian terhadap sesama dapat menjadi bagian integral dari gaya hidup sehat yang dipromosikan oleh brand tersebut.
Dengan demikian, Idul Adha tahun ini menjadi momen refleksi untuk melihat sekitar kita dengan lebih cermat, menjauh dari seremonial tahunan, serta mengingatkan kita bahwa esensi dari berkurban bukanlah hewan yang dikurbankan, melainkan ketulusan hati dalam berbagi. Kisah sederhana dari seorang penjual ketupat di Pasar Minggu menjadi pengingat bahwa kebaikan dan kasih sayang dapat hadir dalam bentuk yang paling sederhana namun paling tulus.












