Sulap Sampah Plastik Menjadi Bahan Baku Ekonomi Tinggi

Sampah plastik yang memiliki nilai ekonomi rendah dapat diubah menjadi bahan baku yang bernilai lebih tinggi melalui beberapa cara, seperti daur ulang, pembuatan produk kerajinan, dan pengolahan menjadi bahan baku baru. Menurut Wakil Ketua Umum Asosiasi Daur Ulang Plastik Indonesia (ADUPI), Justin Wiganda, industri daur ulang plastik memiliki peran penting dalam mengurangi volume sampah plastik yang berakhir di Tempat Pembuangan Akhir (TPA). Hal ini menjadi solusi dalam mengatasi masalah pencemaran lingkungan akibat sampah plastik, serta mendorong pemanfaatan ulang material plastik pascakonsumsi. Selain itu, Circular Economy & Partnership Manager Chandra Asri Group, Nicko Setyabudi, menyoroti bahwa kemasan plastik pascakonsumsi yang sulit didaur ulang karena nilai yang rendah, dapat diatasi dengan menggunakan produk daur ulang seperti Circlo. Produk ini tidak hanya menciptakan dampak ekonomi dalam sistem daur ulang plastik, namun juga memberikan solusi bagi pengelolaan sampah plastik serta memperkuat ekosistem daur ulang. Circlo, sebagai produk cacahan plastik, menghasilkan campuran untuk infrastruktur aspal plastik yang berkelanjutan dan juga membuka peluang ekonomi baru dari sampah plastik. Dengan mengutamakan prinsip sirkularitas, Circlo mengubah sampah plastik bernilai rendah menjadi bahan baku yang memiliki nilai ekonomi lebih tinggi, sehingga menciptakan rantai nilai yang berkelanjutan dari hulu ke hilir dan memenuhi spesifikasi yang diperlukan untuk campuran aspal plastik berdasarkan Petunjuk Teknis Penggunaan Campuran Aspal Plastik yang diterbitkan oleh Kementerian Pekerjaan Umum (PU).

Source link