Organisasi Angkutan Sewa Khusus Indonesia (ORASKI) menolak keras usulan penurunan potongan komisi untuk pengemudi transportasi online dari 20 persen menjadi 10 persen. Ketua Umum ORASKI, Fahmi Maharaja, menyatakan bahwa kebijakan tersebut berpotensi merugikan para pengemudi dan mengganggu keseimbangan ekosistem transportasi digital yang sudah stabil. Menurut Fahmi, berkurangnya potongan aplikasi dapat meningkatkan tarif bagi konsumen sehingga pendapatan pengemudi akan menurun karena berkurangnya jumlah pengguna. Fahmi juga menekankan bahwa perubahan potongan komisi semacam itu bisa merusak ekosistem transportasi online yang sudah terbentuk dengan baik. Ia menyarankan pemerintah untuk memberikan subsidi dan melindungi kepentingan bisnis transportasi online dengan cara yang lebih efektif, seperti memberikan insentif nyata dan bantuan bagi para driver. Sebelumnya, usulan penurunan komisi ini disampaikan oleh Wakil Ketua BAM DPR, Adian Napitupulu, yang menyebut bahwa fokus BAM adalah peningkatan kesejahteraan pengemudi transportasi online dan akan membawa wacana ini ke sejumlah komisi terkait.
ORASKI Tolak Komisi Baru: Dampaknya bagi Wisatawan yang Mengandalkan Ojol

Read Also
Recommendation for You

Bola merupakan komponen kunci dalam dunia sepakbola, karena berperan penting dalam mengatur strategi permainan, mengontrol…

Era undetectable atau tak terlihat dianggap sebagai standar kecantikan baru yang menekankan kulit sehat, kenyal,…

ASEAN Dengue Day (ADD) diperingati setiap tahun pada tanggal 15 Juni oleh negara-negara anggota ASEAN…

Di tengah pertumbuhan industri fashion yang pesat di Indonesia, generasi muda semakin memegang peran penting…

Vietjet, maskapai penerbangan terkemuka di Asia, kembali menegaskan komitmennya untuk memberikan penerbangan yang lebih terjangkau…