Ketua MPR RI Ahmad Muzani mengungkapkan bahwa Presiden Prabowo Subianto memiliki tekad yang kuat untuk membangun sektor ekonomi kerakyatan, terutama dalam bidang pertanian, peternakan, dan perikanan. Langkah ini diambil untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat, terutama petani, peternak, dan nelayan, sebagai bagian dari komitmen untuk mengatasi kemiskinan di Indonesia. Muzani menjelaskan bahwa Presiden berencana memanfaatkan masa jabatannya selama lima tahun secara maksimal untuk mencapai tujuan tersebut.
Dalam sektor pertanian, berbagai langkah akan dilakukan untuk meningkatkan produktivitas hasil pertanian nasional dan kesejahteraan petani. Salah satu langkah konkrit yang diambil adalah mencetak lahan sawah baru, yang diharapkan dapat menciptakan lapangan kerja baru dan menghasilkan sumber pangan tambahan. Hal ini diharapkan dapat mengurangi ketergantungan pada impor beras, yang selama ini menjadi salah satu kontributor defisit devisa negara. Presiden juga berkomitmen untuk meningkatkan anggaran subsidi pupuk bagi petani guna mendorong semangat bercocok tanam.
Muzani optimis bahwa langkah-langkah ini akan membuat Indonesia menjadi negara yang tidak perlu lagi mengimpor beras dalam waktu dekat. Pemerintah telah mencatat keberhasilan dengan stok pangan yang melimpah, menunjukkan kemajuan dalam mencapai kemandirian pangan. Selain itu, pemerintah juga berencana untuk meningkatkan produksi susu dalam negeri dengan merencanakan impor sapi perah dari Australia dan Brasil. Namun, impor ini harus diarahkan kepada pelaku usaha kecil untuk meningkatkan penghasilan peternak kecil dan mengurangi kemiskinan.
Diharapkan langkah-langkah ini dapat memperkuat ketahanan pangan nasional, meningkatkan pendapatan masyarakat, dan mendukung visi Presiden Prabowo untuk membangun ekonomi kerakyatan serta mengatasi kemiskinan di Indonesia.