Hamdan Hamedan adalah seorang profesional Indonesia yang memiliki keahlian di bidang hubungan internasional, diaspora, komunikasi, dan olahraga. Saat ini, ia menjabat sebagai Tenaga Ahli Menteri Pemuda dan Olahraga di bidang Kepemudaan dan Diaspora. Peran pentingnya adalah dalam mendorong partisipasi diaspora di dunia olahraga.
Selain itu, Hamdan juga dikenal sebagai penulis buku terlaris di bidang literatur keagamaan dan sosial di Indonesia.
Pendidikan Hamdan Hamedan dimulai dengan mengikuti program pertukaran pelajar ke Amerika Serikat pada tahun terakhir SMA-nya. Ia melanjutkan pendidikan di Monterey Peninsula College (MPC) dan lulus dengan gelar Associate of Arts (AA) dengan minor di bidang Politik dan Sejarah. Selama di MPC, Hamdan aktif dalam berbagai kegiatan kemahasiswaan dan meraih penghargaan untuk kontribusinya dalam bidang akademis.
Hamdan kemudian melanjutkan pendidikan S1 dan S2 di Middlebury Institute of International Studies dengan beasiswa, dan lulus dengan predikat summa cum laude di bidang Hubungan Internasional. Selama masa studinya, ia juga memperoleh sertifikat dari berbagai lembaga terkait dengan kebijakan internasional dan nonproliferasi.
Karir Hamdan Hamedan dimulai sebagai peneliti muda di Perserikatan Bangsa-Bangsa di New York, di mana ia terlibat dalam riset tentang terorisme. Setelah kembali ke Indonesia, ia bekerja sebagai konsultan komunikasi dan kebijakan strategis untuk klien di sektor swasta dan publik. Pada tahun 2017 hingga 2018, ia menjabat sebagai Direktur Eksekutif Indonesian Diaspora Network-United (IDN-United).
Selain itu, Hamdan juga aktif dalam berbagai kegiatan lain di luar pekerjaannya, termasuk dalam bidang dakwah dan dialog antaragama. Ia juga pernah menjadi Presiden Indonesian Diaspora Network Northern California dan mendirikan Royal Indonesia Football Academy (RIFA) pada tahun 2024.
Melalui berbagai peran dan kontribusinya, Hamdan Hamedan telah menjadi salah satu profesional Indonesia yang berpengaruh di bidang hubungan internasional, diaspora, komunikasi, dan olahraga.