Ada Waktu di Mana Musuh dan Lawan Perlu Kita Hormati

Ada Waktu di Mana Musuh dan Lawan Perlu Kita Hormati

Saya berusaha untuk memimpin dengan sikap yang penuh empati dan kebijaksanaan. Saya percaya bahwa kebaikan harus tetap ada dalam setiap tindakan, bahkan dalam situasi tempur. Pengalaman saya di medan tempur telah mengajarkan saya untuk selalu mempertimbangkan hati dan perasaan orang lain, tidak hanya prajurit di bawah komando saya, tetapi juga lawan yang kami hadapi.

Dalam bukunya, Prabowo Subianto menceritakan pengalaman operasi tempur pertamanya di Timor Timur. Dia menyadari pentingnya memahami teori perang dan gerilya, namun juga menekankan bahwa pengalaman di lapangan adalah kunci utama dalam belajar. Pengalaman ini memberinya pemahaman yang lebih dalam tentang pentingnya mendapatkan dukungan rakyat, serta perlunya menangani tawanan dengan bijaksana dan manusiawi.

Prabowo juga membagikan pengalaman tentang komandan sektor di Timor Timur yang memiliki empati terhadap anak buahnya. Dia mengakui bahwa kunci keberhasilan dalam perang gerilya adalah dukungan rakyat, dan bahwa tawanan harus diperlakukan dengan baik untuk mendapatkan informasi yang bermanfaat untuk operasi.

Selain itu, Prabowo memahami bahwa lawan dalam pertempuran juga layak dihormati. Dia memberikan contoh kisah Salahudin al Ayyubi yang menghormati lawannya, meskipun mereka berasal dari pihak yang berbeda. Prabowo percaya bahwa sikap ksatria dan penghargaan terhadap lawan adalah hal yang penting dalam perang.

Melalui pengalamannya di medan perang, Prabowo Subianto memiliki keyakinan bahwa pendekatan yang penuh empati dan penghargaan terhadap lawan adalah kunci dari kemenangan sejati. Menurutnya, kesediaan untuk memahami pihak lawan dan menjaga hati rakyat adalah hal yang tidak boleh diabaikan dalam situasi perang.

Source link