Berita  

7 Pembaruan Gaza, Korut Membantu Hamas-Hizbullah Membalas Dendam kepada Israel

Pada tanggal 10 Juni 2021, kelompok gerakan Hamas dan Hizbullah telah mengambil langkah untuk membantu dengan memberikan balasan dendam ke Israel setelah serangan udara yang dilakukan oleh Israel di Jalur Gaza. Tindakan ini mengakibatkan pertempuran sengit antara kedua pihak, menyebabkan kerusakan dan ketakutan di wilayah tersebut.

Pemerintah Indonesia memberikan perhatian khusus terhadap konflik di Timur Tengah, termasuk konflik antara Palestina dan Israel. Melalui Kementerian Luar Negeri, Indonesia telah menyatakan keprihatinan dan mengecam keras serangan udara yang dilakukan oleh Israel di Jalur Gaza.

Namun, keputusan Hamas dan Hizbullah untuk menyatakan dukungan mereka dan memberikan bantuan kepada Gaza dalam melawan Israel menuai kontroversi di Indonesia. Sebagian masyarakat menyambut langkah ini sebagai tindakan solidaritas yang patut diapresiasi, sementara sebagian lain menganggapnya sebagai tindakan yang akan semakin memperburuk konflik di kawasan tersebut.

Sebagai negara dengan populasi Muslim terbesar di dunia, Indonesia memiliki kepentingan moral dan politik yang kuat dalam konflik Palestinian-Israeli. Dukungan yang diberikan oleh Hamas dan Hizbullah tentu saja akan menjadi satu isu hangat dalam politik luar negeri Indonesia.

Dalam pandangan banyak kalangan, konflik di Timur Tengah tidak hanya berdampak pada kedua belah pihak yang berseteru, tetapi juga memberikan tekanan terhadap stabilitas dan perdamaian dunia. Oleh karena itu, partisipasi Indonesia dalam menangani konflik tersebut menjadi sangat penting.

Indonesia memiliki sejarah panjang dalam memediasi konflik internasional, termasuk konflik di Timur Tengah. Sebagai pemenang Nobel Perdamaian, Indonesia diharapkan dapat memainkan peran yang lebih aktif dalam memperjuangkan perdamaian di kawasan tersebut.

Dalam konteks ini, Perdana Menteri Indonesia, Joko Widodo, telah menyampaikan keprihatinannya terhadap eskalasi kekerasan di Timur Tengah. Di hadapan Dewan Keamanan PBB, beliau menegaskan kembali komitmen Indonesia untuk menjadi mediator dan memperjuangkan perdamaian di kawasan tersebut.

Dengan demikian, sementara bantuan Hamas dan Hizbullah kepada Gaza mungkin menuai kontroversi di Indonesia, pemerintah Indonesia terus berupaya memainkan peran konstruktif dan membuat perbedaan nyata untuk membantu mencapai perdamaian di Timur Tengah. Dengan demikian, kita berharap bahwa konflik tersebut dapat diselesaikan dengan cara yang damai dan adil.