Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) RI telah meminta Komisi Pemilihan Umum (KPU) untuk waspada terhadap penggunaan kode-kode provokatif dalam debat calon wakil presiden (cawapres) yang akan diselenggarakan. Hal ini dilakukan sebagai upaya untuk mencegah terjadinya konflik dan provokasi di tengah masyarakat.
Ketua Bawaslu RI, Abhan, menyatakan bahwa pihaknya telah menerima laporan terkait penggunaan kode-kode provokatif dalam debat cawapres. Menurutnya, hal ini dapat memicu ketegangan dan konflik di masyarakat, sehingga perlu adanya langkah preventif dari KPU untuk mengawasi konten debat yang akan diselenggarakan.
Abhan juga menekankan pentingnya etika dalam berpolitik, terutama dalam ranah publik seperti debat calon pemimpin negara. Ia menegaskan bahwa setiap peserta debat harus mampu menjaga sikap yang santun dan menghindari penggunaan kode-kode provokatif yang dapat menimbulkan gesekan di masyarakat.
Selain itu, Wakil Ketua Bawaslu, Mochammad Afifuddin, menambahkan bahwa pihaknya telah mengingatkan semua peserta debat untuk menghindari bahasa yang bisa menimbulkan konflik. Menurutnya, peserta debat harus mampu memberikan kontribusi positif dalam ranah politik, tanpa harus menggunakan bahasa yang memicu permusuhan.
Sementara itu, Lembaga Ombudsman Republik Indonesia (Lolly) juga ikut angkat bicara terkait permintaan Bawaslu kepada KPU. Lolly mendukung langkah Bawaslu dalam meminta KPU untuk waspada terhadap kode-kode provokatif dalam debat cawapres. Menurut Lolly, debat cawapres harus menjadi ajang yang beradab dan bermartabat, sehingga tidak ada yang merasa tersinggung atau terprovokasi.
Lolly juga menekankan pentingnya teguran yang tegas dan efektif terhadap peserta debat yang menggunakan bahasa provokatif. Menurutnya, hal ini perlu dilakukan agar debat cawapres berjalan dengan kondusif dan memberikan manfaat positif bagi masyarakat.
Dengan adanya dukungan dari Bawaslu dan Lolly, diharapkan KPU dapat mengambil langkah-langkah preventif untuk mencegah penggunaan kode-kode provokatif dalam debat cawapres. Langkah-langkah ini diharapkan dapat menciptakan suasana debat yang kondusif dan bermartabat, serta memberikan kontribusi positif bagi peningkatan pemahaman masyarakat akan program-program calon-calon pemimpin negara.