Berita  

Sadis! Serangan Israel Ke Ambulans di Gaza, Menyebabkan 15 Orang Meninggal

Pada tanggal 16 Mei 2021, dunia dikejutkan oleh sebuah serangan yang brutal terhadap sekelompok tenaga medis di Jalur Gaza. Dalam kejadian tragis ini, setidaknya 15 orang tewas, termasuk 2 anak-anak, dan puluhan lainnya terluka parah. Serangan ini dilakukan oleh pasukan militer Israel yang menargetkan sebuah ambulans saat sedang melakukan tugas kemanusiaan yang sangat penting.

Potret kekerasan dan penindasan yang dilakukan oleh Israel terhadap rakyat Palestina sudah lama menjadi perdebatan internasional. Namun, serangan terhadap tenaga medis yang sedang menjalankan tugas mulia untuk menyelamatkan nyawa manusia adalah tindakan yang jelas-jelas melanggar hukum internasional dan norma-norma kemanusiaan.

Ambulans, sebagai sarana transportasi yang dilengkapi dengan peralatan medis, memiliki status khusus di bawah hukum internasional. Mereka dianggap sebagai sarana netral dan seharusnya dilindungi dalam setiap situasi dan kondisi. Pasukan Israel yang menargetkan ambulans dengan sengaja telah dengan sadis melanggar hukum internasional dan menciderai prinsip dasar kemanusiaan.

Bukan hanya itu, dalam serangan ini, rumah sakit dan fasilitas kesehatan lainnya di Gaza juga menjadi target serangan yang disengaja. Dalam kondisi yang sudah sulit di Jalur Gaza, di mana akses ke layanan kesehatan sering kali terbatas dan terhambat oleh blokade Israel, serangan ini hanya akan memperburuk situasi krisis kemanusiaan yang sudah ada.

Serangan sadis ini juga menunjukkan ketidakpedulian Israel terhadap keselamatan dan kesejahteraan rakyat Palestina. Bukan hanya negara yang secara sistematis menciptakan kondisi sulit bagi warga Palestina untuk memperoleh akses kesehatan dan sumber daya dasar lainnya, Israel kini juga terlibat dalam tindakan langsung yang mengancam nyawa mereka.

Respons internasional terhadap serangan ini terbagi. Sementara negara-negara dan kelompok-kelompok non-pemerintah di seluruh dunia mengutuk serangan tersebut sebagai pelanggaran hak asasi manusia yang serius, beberapa negara dan pemerintah lainnya tampak acuh tak acuh atau bahkan membenarkan tindakan Israel.

Indonesia, sebagai negara dengan populasi Muslim terbesar di dunia dan tradisi solidaritas pan-Islam yang kuat, mengecam serangan Israel ini dengan tegas. Pemerintah Indonesia memanggil duta besar Israel untuk memprotes tindakan brutal tersebut dan meminta agar Israel menghormati hukum internasional.

Namun, teguran dan protes tidaklah cukup. Dunia harus bersatu dan mendesak Israel untuk bertanggung jawab atas pelanggaran yang dilakukan terhadap tenaga medis dan rakyat Palestina. Komunitas internasional, termasuk PBB, harus menjatuhkan sanksi dan meminta pertanggungjawaban Israel atas tindakan mereka yang keji tersebut.

Dalam situasi yang semakin memanas di Timur Tengah, penting bagi kita untuk mengingat bahwa setiap kekerasan yang dilakukan terhadap tenaga medis adalah serangan langsung terhadap kemanusiaan itu sendiri. Perlindungan dan penghormatan terhadap ambulans dan personel medis haruslah menjadi prioritas utama untuk menjaga martabat hidup manusia.

Kami berduka atas kehilangan nyawa yang tidak masuk akal dalam serangan ini, dan kami berdiri bersama para korban dan keluarga mereka dalam memperjuangkan keadilan dan perdamaian di Palestina. Semoga dunia tidak melupakan tragedi ini, dan semakin banyak orang yang bangkit dan bersuara untuk mengakhiri siksaan rakyat Palestina yang tak berdosa.

Exit mobile version